Sabtu, 31 Desember 2011

Pasca Akuisisi, Snaptu Dipaksa Matikan Fitur Selain Facebook


Snaptu Facebook
Sebagai bagian dari keseriusan Snaptu menjadi bagian dari Facebook, mau tidak mau start-up mobile application ini tunduk dan mengikuti kebijakan jejaring sosial terbesar sepanjang masa ini. Seperti apa?
Facebook menggelontorkan USD 60-70 juta untuk akuisisi ini. Rilis resmi akuisisi telah diumumkan pada 20 Maret 2011 silam. Uniknya, lima hari sebelumnya Snaptu mengumumkan akan membuka aplikasi yang menyediakan layanan Linkedln.
Dengan demikian setelah mengumumkan akan menyediakan aplikasi Linkedln, Snaptu justru dicaplokFacebook. Fakta ini menunjukkan bagaimana Facebook secara dominannya mengontrol Snaptu. Tak hanya Linkedln yang terkena imbas. Aplikasi lainnya turut disingkirkan.
Jika melihat kebelakang, semenjak 2007 hingga Maret 2011, Snaptu adalah aplikasi jempolan bagi pengguna telepon ‘kurang cerdas’ atau non smartphone. Ponsel low end sangat terbantu dengan Snaptu takala mengakses pelbagai media sosial di ponsel serta konten-konten menarik di internet.
Tidak mengherankan apabila Snaptu akhirnya mampu meraup lebih dari 30 juta pengguna. Angka ini menggiurkan Facebook untuk mengakuisisinya. Terlebih keberhasilan Snaptu dalam menciptakan 30 aplikasi gratis yang dibenamkan di platform tersebut.
Maka pasca akuisisi ini, maka aplikasi-aplikasi yang sering digunakan di Snaptu wajib disingkirkan. Itulah titah dari Facebook. Aplikasi-aplikasi mumpuni seperti Twitter, Flickr, Picasa, Cricinfo, MyMovies, Big Picture, Weather, News, Football/Soccer Scores, dan Soduko kini jika Anda mengeceknya telah hilang tak berbekas.
Lantas apa yang tersisa di Snaptu? Mudah ditebak. Tentu hanya satu, yakni Facebook saja yang dominan tertampil menghiasasi layar start-up yang ber-home based di Kota London, Inggris ini.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentari biar rame dikit ok boz:

Posting Komentar