Senin, 19 Maret 2012

Jepang Naksir Bikin Kereta Cepat 'Batavia-Paris van Java'

Swasta dan Pemerintah Jepang mengaku berminat jadi investor dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung senilai Rp 56 triliun. Terlebih Jepang selama ini berpengalaman di moda tranportasi ini.

Demikian disampaikan Deputy Director General Railway Biro The Ministry of Land, Infrastructur, Transport and Tourism of Japan (MLIT) , Hirosi Tabata di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (19/3/2012).

"Swasta dan pemerintah Jepang minat, baik aspek teknis maupun finansial. Dalam pengembangan Shinkansen (kereta cepat) kami punya pengalaman 47 tahun. Untuk industri kereta api 145 tahun," katanya.

Namun pihaknya tidak buru-buru untuk masuk dalam kerja sama strategis ini. Hirosi masih menantikan hasil studi kelayakan yang akan dikerjakan tahun ini. Sedangkan studi kelayakan awal sudah rampung, dan akan akan diserahkan kepada Kementerian Perhubungan April depan.

"Kita akan lihat studinya dulu. Mana yang mau dikerjakan pemerintah atau swasta. Dan harus disetujui dulu, akan ada musyawarah nanti," tambahnya.

Seperti dikabarkan sebelumnya, kereta cepat Jakarta-Bandung tengah digagas pemerintah. Melalui skema kerja sama public private partnership (PPP), pembangunan proyek ini menghabiskan dana Rp 56,108 triliun atau setara US$ 5,95 miliar.

Perkiraan biaya ini didapat dari hasil studi kelayakan awal yang dilakukan MLIT bersama Japan Railway Techbical Service (JARTS) dan Yachiyo Engineering Co. Ltd). Kereta ini bahkan menjanjikan waktu tempo 45 menit-50 menit karena memiliki kecepatan 210 km per jam.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentari biar rame dikit ok boz:

Posting Komentar